19 Mar 2012

Home » » Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini

Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini


Sedih rasanya ketika melihat adik saya lebih sering menghabiskan waktu di depan komputer untuk main game daripada browsing artikel-artikel di internet. Pernah suatu ketika karena adik saya tertarik dengan berita-berita unik di internet tentang UFO, Atlantis, dll saya ajak dia ke warnet untuk membaca artikel-artikel dengan tema-tema tersebut. Tapi karena tulisan-tulisan yang panjang di situs atau blog yang kami kunjungi, dia jadi malas membacanya.

Biasanya ketika seseorang membaca tujuannya adalah memperoleh informasi, hiburan, referensi, atau bisa juga karena kepentingan lain. Pertama kali saya mulai membaca dengan serius adalah ketika seorang guru menyarankan untuk membaca buku sebanyak mungkin ketika liburan puasa satu bulan penuh. Ketika itu saya melahap 5 novel sekaligus yang saya pinjam dari perpustakaan sekolah.

Beberapa guru juga pernah membuat kompetisi yang hanya terbatas untuk tingkat sekolah saja untuk membuat sinopsis buku dan mencritakannya kembali. Tetapi dengan kompetisi kecil itu, minat baca saya dan teman-teman semakin bertambah besar. Hasilnya saya jadi semakin cinta membaca dan berhasil memperoleh beberapa piagam penghargaan saat mengikuti kompetisi-kompetisi menulis tingkat kabupaten saat SMP. Teman-teman saya pun mendapatkan prestasi serupa. Namun sepertinya kompetisi kecil ini tidak ada lagi. Barangkali dengan kurikulum baru bagi siswa SD yang saya anggap lebih berat dari kuikulum-kurikulum sebelumnya, mereka lebih banyak disibukkan dengan pelajaran-pelajaran yang begitu padat.
Tetapi saya berharap setiap guru-guru sekolah dasar di negeri ini mendorong anak-anak SD untuk mau membaca. Dengan arahan langsung ataupun dengan kompetisi-kompetisi kecil.


Apapun itu, budaya membaca harus dibiasakan sejak dini. Ketika membaca sudah menjadi kebiasaan, maka tulisan sepanjang apapun akan terasa enak dibaca asalkan kita tertarik dengan topik tulisan tersebut.
Selain menambah pengetahuan, membaca juga menambah rasa kebahasaan seseorang. Orang yang biasa membaca lebih tahu apa yang harus ia katakan dari pada orang yang tidak biasa membaca.


Orang yang biasa membaca akan mudah mencerna kalimat-kalimat yang ia peroleh dan mengutarakannya kembali. Jika kita membiasakan membaca sejak dini, maka manfaat-manfaat tersebut akan lebih besar terasa dalam diri kita.
Membaca itu seperti menanam pohon jati. Menanam sekarang, tapi baru akan menebang kayunya 15, 20, atau 30 tahun mendatang. Mungkin tidak semua yang pernah kita baca akan kita ingat kata demi kata. Tetapi setidaknya dengan membaca kita dapat meningkatkan kualitas diri kita. Terimakasi.

Penulis : Ismail Hidayat
BLOG : http://www.ismailhidayat.com/

Share this article :

Posting Komentar