23 Mei 2012

Home » » Perpustakaan hingga Pelosok Desa

Perpustakaan hingga Pelosok Desa

Jakarta, Kompas - Pengembangan perpustakaan harus dilakukan hingga pelosok desa. Jelang ulang tahun ke-32, Perpustakaan Nasional meningkatkan layanan perpustakaan hingga ke daerah terpencil.

”Ini bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Kepala Perpustakaan Nasional Sri Sularsih pada konferensi pers menyambut HUT Ke-32 Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) di Jakarta, Senin (14/5).

Ulang Tahun Perpustakaan Nasional RI pada 17 Mei. Tema tahun ini ”Perpustakaan Mencerdaskan Bangsa”.

Hingga tahun 2011, Perpustakaan Nasional menyalurkan 65 mobil perpustakaan keliling untuk perpustakaan provinsi. Adapun perpustakaan kota/kabupaten yang menerima mobil perpustakaan keliling sebanyak 399 kota/kabupaten. Tersisa 98 kota/ kabupaten yang belum menerima bantuan stimulan mobil perpustakaan keliling dari pemerintah.

Untuk menjangkau wilayah nondaratan, ada bantuan kapal perpustakaan keliling. Penyebarannya antara lain di Bengkalis, Bintan, Selayar, Morowali, Wakatobi, Pangkajene (Kepulauan (Pangkep), dan Ternate.

”Kehadiran mobil dan kapal perpustakaan keliling menjadi solusi ampuh memperluas jangkauan informasi dan pengetahuan masyarakat yang sulit dijangkau,” kata Sri.

Menarik pembaca

Perpustakaan masyarakat yang merupakan penyedia koleksi buku, lanjut Sri, harus bisa menarik selera pembaca sehingga timbul minat baca. Proses pengembangan minat baca yang nantinya berubah menjadi kebiasaan perlu ditumbuhkan sejak dini.

”Kami juga mendorong daerah untuk menggandeng pihak swasta yang dianggap mampu berkontribusi dalam pengembangan perpustakaan dan minat baca. Lewat program tanggung jawab sosial perusahaan,” kata Sri.

Pada kesempatan yang sama, Woro Tri Haryanti, Kepala Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi Perpustakaan Nasional, mengatakan, Indonesia tahun ini menjadi tuan rumah kongres pustakawan Asia Tenggara atau Congress of Southeast Asian Librarian. Acara tiga tahunan sejak tahun 1970 ini dilaksanakan di Bali, 28-31 Mei. Kegiatan bertema ”National Heritage: Preservation and Dissemination” ini ditargetkan dihadiri 800 peserta dari Asia Tenggara. (ELN)

Dikutip, http://edukasi.kompas.com

Share this article :

Posting Komentar