17 Feb 2012

Home » » Pengembangan Perpustakaan Dengan Media IT

Pengembangan Perpustakaan Dengan Media IT


Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi banyak membantu dalam pengembangan fasilitas perpustakaan. Meskipun hal ini masih perlu waktu untuk merubah image para pustakawan atau petugas perpustakaan yang tadinya menggunakan sistem manual berubah menjadi sistem yang terotomasi. Dalam era global seperti sekarang ini muncul berbagai perpustakaan yang menerapkan Teknologi Informasi (TI). Istilah perpustakaan maya, perpustakaan elektronik, atau perpustakaan digital selalu menjadi sajian sehari-hari perpustakaan. Bagi sebagian besar perpustakaan di Indonesia, aplikasi TI seperti di negara-negara yang sudah maju merupakan suatu tantangan harus dilaksanakan untuk mendukung tuntutan sebagian pengguna jasa perpustakaan yang memerlukan informasi agar dapat menemukan informasi yang diperlukan dengan mudah dan cepat.

Dengan demikian muncul pertanyaan Bagaimana
perpustakaan ideal yang mampu memenuhi kebutuhan pengguna? Perpustakaan ideal yang mampu memenuhi keinginan pengguna adalah perpustakaan yang menyediakan informasi lengkap, dapat diakses kapan saja, dimana saja dan dipandu oleh pustakawan yang profesional.

Hal ini sebagai akibat dari dampak aplikasi TI dalam kehidupan masyarakat secara luas. Secara teori perpustakaan mutlak harus memakai TI agar tidak ditinggalkan sebagian pengguna jasa
tersebut. Pengalaman menunjukkan bahwa sebagian besar perpustakaan di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan TI, sehingga harus ada strategi khusus untuk melaksanakannya.

Pemanfaatan TI akhirnya akan dapat :

1. Meningkatkan kebutuhan pengguna perpustakaan.

2. Meningkatkan kepuasan pengguna perpustakaan.

3. Meningkatkan kepercayaan stake holder terhadap perpustakaan.

4. Meningkatkan kemitraan antara perpustakaan dengan stake holder.

Manfaat digitalisasi koleksi perpustakaaan :

1. Bahan-bahan pustaka seperti buku, skripsi, tesis, disertasi, jurnal ataupun artikel yang ada sangat dimungkinkan untuk tersedia dalam format digital (bukan kertas).

2. Dapat menghemat tempat penyimpanan

3. Bahan pustaka lebih aman dari kerusakan sehingga lebih tahan lama.

4. Web Site perpustakaan dapat diakses oleh banyak orang dan dari manapun.

Pengembangan perpustakaan digital menjadi kegiatan baru dalam membimbing pemakai menggunakan perangkat TI secara optimal untuk menemukan informasi yang dicari. Perkembangan TI ternyata menjadi beban bagi kebanyakan perpustakaan. Banyak perpustakaan yang hanya diberi kesempatan untuk melihat semua perkembangan yang canggih namun belum dapat menerapkannya. Keadaan ini memotivasi pengelola perpustakaan untuk dapat “mendongkrak” posisi perpustakaan pada tingkat yang lebih tinggi.

Untuk itu diperlukan suatu cara yang efektif dalam mengembangkan perpustakaan digital antara lain dengan mengevaluasi tentang pengguna perpustakaan, koleksi dan layanan yang sudah ada, SDM yang dimiliki serta sistem yang dimiliki. Kegiatan perpustakaan dibagi menjadi 5 fungsi yaitu : manajemen koleksi, operasional perpustakaan, layanan perpustakaan, dukungan SDM, dan dukungan TI.

Manajemen Koleksi

1. Melaksanakan Stock Opname koleksi untuk memastikan keberadaan koleksi agar mudah dan cepat ditemukan, dapat diakses serta dipesan melalui web site.

2. Mewujudkan integrated sistem informasi pengadaan koleksi antar perpustakaan agar tidak terjadi duplikasi koleksi.

3. Pengembangan daftar koleksi lokal yang meliputi karya penelitian, skripsi, tesis, artikel dan buku terbitan perguruan tinggi yang bersangkutan.

4. Sosialisasi pemakaian layanan elektronik.

TautanOperasional Koleksi

1. Memperbaiki master database berdasar pada stock opname.

2. Pengecekan nomor inventaris dan nomor klasifikasi untuk perbaikan database buku.

3. Penataan koleksi nonbuku, misalnya CD ROM dan kaset.

4. Integrated pengolahan antar perpustakaan yang ada.

Layanan Perpustakaan

1. Integrasi sistem layanan dengan penyesuaian tata tertib yang berlaku pada masing-masing perpustakaan ada.

2. Pengembangan layanan referensi meliputi penelusuran, konsultasi, penataan knowledge.

3. Bimbingan pengguna perpustakaan agar familier meTautannggunakan layanan yang terotomasi dan layanan berbasis web.

4. Pengembangan layanan digital dan multimedia.

5. Pengembangan terbitan pustaka (InfoPustaka Online), kliping online dan paket informasi yang lain.

6. Mengupdate informasi yang ada di Web dan perpustakaan sebagai moderator ICS (Information Center Service)

Pengembangan SDM

1. Pengembangan SDM terhadap layanan yang berbasis TI dan menguasai tentang jaringan (networking).

2. Pengembangan SDM sebagai subject specialist dan database developer.

Pengembangan TI

Bekerjasama dengan Pusat Komputer dan Operasional TI untuk terus mengembangkan sistem informasi layanan, penataan sistem informasi dan knowledge digital.

Penerapan teknologi informasi yang dapat digunakan perpustakaan adalah

  • Ø Otomasi Perpustakaan
    Otomasi perpustakaan adalah suatu teknologi yang digunakan perpustakaan untuk pengolahan, pelayanan dan penelusuran kembali (OPAC). Program yang digunakan oleh perpustakaan adalah program Dynix
  • Ø CD-ROM
    CD-ROM adalah berisikan informasi tentang jurnal yang dikemas dalam bentuk CD dan dioperasikan dengan menggunakan komputer
  • Ø Internet
    Pengunaan Internet di perpustakaan bertujuan untuk penyediaan penyediaan sarana dan prasarana dimana pengguna perpustakaan baik para pengguna jasa perpustakaan.
  • Ø Digital Library

Digital library adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu tulisan, gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan menyebarluaskan dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. Koleksi yang dimasukkan dalam digital library untuk sementara ini adalah skripsi, tesis, makalah.

  • Ø Jurnal Elektronik

Jurnal elektronik adalah jurnal yang dikemas dalam bentuk file elektronik dalam penelusuran informasi menggunakan jaringan internet.

Kelemahan yang dihadapi dalam penerapan teknologi informasi di perpustakaan adalah

  • Tergantungan pada aliran listrik atau PLN
  • Bila komputer rusak layanan terganggu
  • Minimnya teknisi komputer

Solusi pemecahan dalam mengatasi kelemahan tersebut adalah

  • Perlu adanya jenset untuk mengantisipasi terjadinya mati listrik
  • Merekrut tenaga teknisi komputer
  • Mengirim pustakawan mengikuti kursus teknisi komputer
  • Pengadaaan komputer yang baru

KESIMPULAN

  1. Digitalisasi koleksi perpustakaan cara efektif supaya masyarakat kembali mencintai perpustakaan.
  2. Perlu pustakawan yang tekun dan handal dalam mengelola informasi penting dalam internet, pengembangan database, pembuatan paket informasi dan pengelolaan sumber daya informasi lain.

SARAN

  1. Pelatihan pustakawan agar menjadi handal dalam menghadapi tuntutan digitalisasi perpustakaan.
  2. Adanya sosialisasi tentang digitalisasi perpustakaan pada masyarakat luas.
  3. Perlu adanya kerjasama antar semua pihak terkait dalam pengelolaan digitalisasi perpustakaan.


Sumber : di http://www.pemustaka.com/sekarang-zamannya-era-digitalisasi-termasuk-perpustakaan.html

Share this article :

Posting Komentar